JK0048 Episode 2

Cerita sebelumnya: Aninda yang memiliki mimpi besar untuk menjadi member JKT0048 melakukan tindakan nekad demi menggapai impiannya, namun perjalanannya tidak semudah yang dia pikirkan. Bagaimana kelanjutan kisahnya? Silahkan baca ceritanya di bawah ini ^_^

“Terimakasih sebelumnya, aku Aninda. Ini Michel & Jennifer, beruntung sekali kau datang di saat yang tepat.” Ucap Aninda sambil menjabat tangan si gadis misterius itu.

“Hei, aku Mitchy.”

“Hei, aku Jennifer, panggil saja aku Jenny.”

“Sama-sama, kita kan punya mimpi sama mana mungkin aku tega meninggalkan kalian ditangkap oleh AEGIS. Senang juga berkenalan dengan kalian semua. Ngomong-ngomong namaku Rena.” Jawab Rena sambil mengambil makanan di tas perbekalan yang dari tadi dia bawa.

“Makanlah, pasti kalian lapar.” Rena menyerahkan makanannya ke Aninda, Mitchy, & Jenny. “Terimakasih Ren, kebetulan kami memang sudah lapar.” Jawab Jenny.
Mereka mengobrol banyak saat di ruang bawah. Saat ketika mereka mendengar suara langkah kaki diatas mereka, “Geledah ruang ini, siapa tahu anak-anak itu bersembunyi di sini.” Kata seorang prajurit kepada temannya.

“Cepat masuk ke sana.” Rena menunjuk ke salah satu peti kemas yang terbuka. Mereka berempat masuk kedalam 2 peti yang berbeda. Duk! Salah seorang prajurit menendang peti tempat Aninda & Jenny bersembunyi. “Aaawww!” Ucap Aninda yang kesakitan karena kepalanya terbentur barang di dalam peti kemas itu.

“Hei sepertinya aku mendengar suara, cepat buka peti kemas ini!” Kata seorang prajurit yang sepertinya pemimpin regu itu. “Habisalah kita,” Kata Anin penuh rasa bersalah. “Hei, tenanglah. Saat peti ini terbuka kita langsung melompat keluar & kabur dari tempat ini.” Ucap Jenny sembari menenangkan Anin. Saat peti itu terbuka, mereka berdua pun melompat keluar & berlari sekencang-kencangnya. Tapi mereka berdua tertangkap, kemudian Mitchy & Rena keluar dari peti kemas yang satunya dan berusaha menyelamatkan Jenny & Anin. Sialnya, mereka berdua kalah jumlah & tertangkap.

Saat mereka semua akan dibawa ke kapal AEGIS, “I want you, I need you, I love you…” terdengar suara musik dari pengeras suara di stasiun luar angkasa itu. “Ini pasti ulah JKT0048, mereka sudah membajak sistem komunikasi tempat ini. Cepat cari mereka!” Kata sang jendral kepada anak buahnya, lalu mereka semua berpencar untuk mencari keberadaan JKT0048. Tinggallah sang jendral bersama 2 anak buahnnya dan 4 bersahabat itu. “Hei aku kenal lagu ini, ini Heavy Rotation!” Kata Anin kepada Rena. “Ya, mungkin mereka ingin menyelamatkan kita.” Kata Rena kepada 3 sahabatnya. Kegaduhan terjadi di luar, dan tiba-tiba Veranda & Vanka memasuki ruangan tempat 4 sahabat itu ditahan menggunakan hoverboard. Veranda & Vanka melawan pasukan AEGIS dengan hebat, dan dalam sekejap semua prajurit itupun kalah. “Kalian mau ikut kami?” Kata Veranda, “Ke mana?” Tanya Anin keheranan.

“Kedalam Flying Get tentu saja, setelah itu kita akan ke Katyusha untuk tahap seleksi.” Jawab Vanka dengan lembut.

“Tentu kami mau!” Jawab 4 sahabat itu serempak.

“Kalau begitu ayo! Flying Get tidak mungkin memasuki tempat ini, ya kan?” Kata Veranda sambil menaikkan mereka semua ke atas hoverboard.

(Bersambung)

It’s All About Youth

Tahun ke tiga di SMA terasa begitu hampa saat teman-temanku sudah memliki pasangan dan aku sendiri masih menjomblo. Seperti biasa, hari ini juga kulalui dengan lesu dan tidak bersemangat. Saat aku ingin menempelkan pengumuman audisi sebuah Idol Group di mading ada seorang adik kelas yang menghampiriku dan bertanya, “Senpai WOTA juga?” “Ya begitulah, emang kenapa de?” Jawabku singkat. “Ah gak kak, nanya aja. Aku balik ke kelas dulu ya kak, bye!” Katanya sembari menyunggingkan senyum kecil sebelum pergi. Aku pun hanya bisa membalas senyumannya yang imut sambil melambaikan tangan tanpa berkata apapun.

*

“Haaah… bosannya. Gak ada apa cewe yang minat sama gua?” Keluhku sambil melihat langit. Tiba-tiba, “Dor!” seseorang mengagetkanku dari belakang.

“Hayoloh, ngelamun mulu. Mikirin cewenya ya?” Kata cewe yang kutemui tadi siang.

“Eh kamu lagi. Boro-boro, punya cewe aja kagak.” Jawabku sewot.

“Terus nglamunin apa? Ngelamunin nasibnya ya??”

“Apaan sih, kepo aja deh,” jawabku sambil lanjut berjalan.

“Ih jahat ninggalin, tungguin dong.” Katanya sambil berlari berusaha mengejarku.

“Mau balik bareng nih ceritanya?”

“Terserah lah cape tau ngejar kakak, eh ngomong-ngomong nama kakak siapa?” Ujarnya sambil mengambil napas pendek karena kelelahan. “Kousuke Hinata, kamu sendiri?”

“Kudou Aiko, yoroshiku ne.” Jawabnya sambil tersenyum.

“Hwaaa~ kawaii. Senyumnya kawaii banget,” Diriku membatin sambil terus memperhatikan wajahnya. “Hoi! Ngelamun lagi, kayaknya Kousuke-senpai hobi banget ngelamun ya,” ujarnya memecah lamunanku sambil tertawa kecil karena kebiasaanku yang aneh ini. Selama perjalanan pulang, aku dan Aiko mengobrol banyak mulai dari hobi, apa yang disukai, apa yang tidak disukai.

“Tipe cewe idaman senpai itu kayak gimana sih?” Tanya Aiko.

“Hmmm… yang pasti baik sih,terus pengertian sama aku. Kalo cantik mah bonusnya aja lah.” Jawabku lalu balik bertanya, “Kalau Kudou-san sendiri?”

“Eh? Watashi? Ng… etto… ya sama sih kayak senpai,” Aiko menjawab dengan malu-malu.

“Hee~ sama banget nih? Huu… gak kreatif.” Kataku dengan nada mengejek.

“Nah ini rumahku, kapan-kapan main ya?” Tanyaku iseng. “Boleh? Yatta!!! Kalo gitu nanti aku main ya ke rumah senpai, rumahku masih 2 blok lagi dari sini. Ja, mata ne~!” Aiko-chan pun melanjutkan perjalanan pulangnya dengan hati gembira. “Yosh! Tahap perkenalan, lancar!” Aku bergumam sambil terus memikirkan adik kelasku yang kawaii itu.

**

Sebulan terakhir ini aku menjadi akrab dengan Aiko. Musim gugur pun tiba, berarti saatnya aku mencopot pengumuman itu. Bukan karena kurang peminat, tapi karena batas waktu pendaftarannya sudah habis. Lalu sepulang sekolah aku mengajak Aiko-chan ke bukit belakang sekolah.

“Ai-chan, kamu jadi ikut audisinya?” Tanyaku padanya. “Iya jadi, demo… aku gak yakin bakal lolos,” jawabnya dengan mata berkaca-kaca.

“Cho… Chotto matte, doshite? Kok nangis sih?” Kataku agak panik saat melihatnya menitikkan air mata. “Iie, nandemonai Kousuke-senpai,” jawabnya lagi.

“Takut gak kepilih kah? Daijoubu, pasti kepilih kok. Nanti kalo Aiko-chan lolos audisi, aku bakalan jadi orang pertama yang meng-oshikan Aiko-chan deh.” Kataku sambil mengusap air mata di pipinya. “Arigatou senpai. Tapi kan di sana ada banyak orang yang lebih cantik & lebih berbakat dari aku, kenapa senpai lebih milih aku?”

“Oshi itu gak diliat dari penampilan fisiknya, tapi yang aku liat dari oshi aku itu adalah impian & usaha dia untuk berkembang selama jadi member,” jelasku padanya

“Kalau aku gak kepilih gimana?” Tanyanya lagi. “Aku tetep bakal meng-oshikan Aiko-chan. Bukan sebagai idola, tapi sebagai orang yang aku sayang.” Kataku sambil menepuk-nepuk kepalanya. Air mata sedikit demi sedikit keluar dari matanya yang sedikit sipit itu, “Udah udah, jangan nangis lagi oke?” Ucapku sambil mengusap air matanya, lalu memeluknya. “Aishiteru yo, Aiko-chan.” Bisikku ke telinga Aiko-chan. “Watashi mo Kousuke-senpai.” Jawabnya kemudian membalas pelukanku.

“Lihat deh, matahari senjanya bagus ya?” Ucapku saat kami melepaskan pelukan kami berdua. “Haaa~ Kirei…” Kata Aiko saat melihat mentari senja.

“Nee… Aiko-chan,” Aku memanggil Aiko yang sedang terpana melihat langit sore yang indah itu.

“Eh nani?” Jawabnya lalu menghampiriku.

“Sebentar lagi aku kan lulus SMA & masuk universitas, terus pindah ke Tokyo. jadi kita gak mungkin bisa tiap hari ketemu kayak sekarang ini. Makanya aku mau kasih sesuatu buat kamu,”

“Eee… senpai gak usah repot-repot gitu lah, dapet kasih sayang dari senpai aja udh sesuatu yang spesial buat aku,” Aiko berusaha menolak tapi aku tetap bersikeras untuk memberikan “hadiah” itu kepadanya. “Yaudah deh, kalau senpai tetep ngotot mau ngasih.” Katanya dengan pasrah

“Kalau gitu sekarang Ai-chan tutup mata dulu,” Kataku padanya. “Emang apa sih hadiahnya?” Tanya Aiko penasaran. “Tunggu dulu, jangan ngintip,” Aku pun mendekati Aiko, kemudian mendekatkan wajahku dengan wajahnya, lalu kening kami saling bersentuhan. Dan kemudian aku memberinya sebuah hadiah istimewa, first kissku, sebagai tanda perasaanku pada Aiko-chan

“Senpai itu first kiss aku loh, jadi jangan sampai senpai ngecewain aku,” Kata Aiko dengan wajah berseri-seri. “Pastinya, mana mungkin aku mengecewakan perempuan yang memberikan kepercayaan kepadaku.” Jawabku sambil membuat senyum kecil. “Aaah~ senpai! Daisuki!!!” Kata Aiko sambil melompat ke arahku. Kami berdua pun jatuh ke tanah & tertawa riang bersama.

TAMAT “?”

JKT0048 Episode 1

Ketika planet Bumi sudah tidak layak dihuni. Umat manusia berpindah ke luar angkasa dan membentuk koloni yang terpecah di berbagai planet di alam semesta ini. Setelah peristiwa ini sistem penanggalan pun diganti dengan kalender kosmik yang dimulai dari tahun 001. Lalu segala kegiatan yang berhubungan dengan entertainment dihapus dan dianggap sebagai tindakan terorisme oleh organisasi yang bernama “Anti Entertainment as the Government Intuition” Soldier (AEGIS). Pada tahun 0048, ada satu organisasi Idol yang mulai melakukan gerakan gerilya untuk melawan AEGIS. Organisasi yang berbasis di planet Jakastar ini bernama JKT0048.

***

Destar, sebuah planet tempat pertambangan Uranium yang menjadi bahan bakar utama di era ini. Tepatnya di sektor 5 ada seorang anak yang sangat bersemangat bernama Aninda Asshifa. Diam-diam dia menyukai & ingin bergabung menjadi anggota JKT0048, meskipun orang tuanya tidak terlalu mendukung hal itu. Temannya memberitahunya bahwa JKT0048 membuka audisi penerimaan anggota baru, tentu saja Aninda merasa bahagia & segera memberitahukan hal itu pada orang tuanya. Tapi diluar dugaan, orang tuanya melarang keras hal itu terutama ayahnya. Mereka bilang hal itu terlalu berbahaya, tapi Aninda tiak menginahkan larangan orang tuanya & nekad lari dari rumah demi mengejar impiannya.

Di stasiun luar angkasa dia bertemu dengan Michel & Jennifer, dua sahabat yang sama-sama mengejar mimpi untuk menjadi anggota JKT0048. Sesaat setelah mereka berkenalan tiba-tiba, “Perhatian, disini prajurit AEGIS yang berbicara. Kami mendapat laporan bahwa di stasiun luar angkasa ini ada pemberontak JKT0048. Kami akan melakukan penggeledahan & kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya, terimakasih.”

“Aduh, bagaimana ini kalau ketahuan kita bisa ditahan & diadili,” Kata Michel cemas.

“Syut ah! Tenang Mitchi, kita cari tempat persembunyian dulu, setelah aman baru kita keluar,” Jennifer berusaha menenangkan Michel, namun tetap saja dia tidak bisa menutupi rasa takutnya. Di tengah kekacauan tersebut, ada seseorang yang menarik tangan Aninda. “Hei, lepaskan! Lepaskan! Aku tidak bersalah!” Aninda berusaha melepaskan genggaman itu dari tangannya.

“Hei! Tenanglah, aku sama seperti kalian. Sekarang ikut aku, aku tahu tempat yang aman di sini.” Kata si gadis sambil menutup mulut Aninda agar tidak ribut. Kemudian mereka semua pun mengikuti gadis itu, & berhenti di tempat bongkar muat stasiun luar angkasa. “Cepat kemari, kalian akan aman di bawah sini.” Ucap si gadis saat membuka pintu menuju gudang di bawah tempat bongkar muat.

(Bersambung…)